GuidePedia

1
 http://bokunosekai.files.wordpress.com/2010/09/mudik-by-boat.jpg
Karena nyokap ingin mengadakan kebersamaan keluarga pada saat syukuran keberangkatan haji saja, maka kami dilarang datang, atau tepatnya diharapkan untuk menunda saja kedatangan kami ke Lampung untuk lebaran, dan itu berarti satu minggu sesudah libur panjang bersama atau tepatnya tanggal 4 November 2006, dimana lebaran dirayakan pada tanggal 24 Oktober.

Sebenarnya nyokap menyarankan kami menunda keberangkatan, dengan maksud juga agar tidak kena ongkos tooslag yang berarti nambah beberapa persen dari ongkos normal. Tapi walau demikian, laki gue tidak setuju dengan tidak adanya kebersamaan diwaktu lebaran, maka akhirnya kami memutuskan untuk lebaran di Solo aja, kampung laki gue..

Untuk memastikan rencana kepulangan ke Solo, dari awal bulan Ramadhan kami memantau perkembangan berita arus mudik, tentunya dengan juga memantau keberadaan tiket angkutan, dalam hal ini kami awalnya untuk memilih naik kereta api.
Ternyata dari berita2 yang kami pantau, tiket kereta ke arah Solo sudah ludes dari sejak awal bulan Ramadhan, rupanya orang2 sudah ancang - ancang dari sejak ada niat berpuasa untuk bisa pulang kampung ke arah tengah dan timur pulau Jawa. Waaah apes nih, naek apa dong ntar kalo mo pulang ke Solo, begitulah awalnya kami agak bingung..

Ternyata setelah mengadakan survey ke temen2 laki gue, ada seorang temennya yang punya niatan untuk bawa kendaraan, walau bukan punya sendiri, untuk pulang ke Solo. Nah, kami kembali punya harapan besar untuk dapet tumpangan kendaraan agar bisa bersilaturahmi ria, karena temen laki gue itu mengajak kami untuk pulang bersama, dimana dia juga akan membawa serta istri dan 3 orang anaknya. 3 orang anak ? wow! Ada kengerian dihatiku pada saat awal mendengarnya, apalagi dengan ternyata bahwa mobil yang kami pake ini tidak ber-ac alias hanya bisa ber-AJ ( angin jendela) tapi apa boleh diucap, daripada gak jadi mudik lalu culun aje di jakarte, mari kita jalani aja perjalanan kelak, tidak lupa tentunya dengan diawali do'a supaya selamat di jalan. Maka kemudian, kamipun mulai menyusun rencana keberangkatan, itinerary mungkin bahasa gaulnya.

Di hari H, kami memulai keberangkatan kami atawa ETD (Estimated Time Departure) pada tanggal 21 oktober 2006 pukul 16.10 (more less lah..)WIB. Karena ternyata (lagi) temen laki gue ini adalah orang yang takut menyetir long distance, maka disepakati bahwa penyetiran mobil tropis ini, akan full dikerjakan oleh laki gue, dan supaya agak toleran si sopir alias laki gue, laki gue boleh menghentikan perjalanan bila sudah terasa capek. Ada salah satu untungnya dari perjalanan ini, karena selain terasa lebih keluargawi, juga terasa lebih manusiawi karena rupanya istri temen laki gue ini sudah menghamparkan kasur2 di korsi2 mobil, tengah dan belakang dengan beralaskan tas agar kasurnya rata dengan harapan supaya para pax bisa ngelonjor( tapi yang pasti bukan NGELamun JORok)atau bahkan bobo dengan tenang, hhh sukurlah...

Perjalanan kami yang awal terasa biasa, mulai terasa meningkat tantangannya pada saat kendaraan mencapai kota Pemalang, hari yang menjelang siang terasa menjadi terlalu menyebalkan karena arus macet padat merayap kadang2 berhenti mulai kami alami, mana jalanan kadang juga berasa seperti jalanan kampung yang berbatu- batu, sehingga menambah derita perjalanan mudik ini...

Singkat cerita, perjalanan yang kalo lancar banget biasanya bisa dicapai dalam 8 - 9 jam, untuk kali itu perjalanan ini molorrr sampe dengan 24 jam, gara - gara macet itu haalaaaahhh, untuk anak gue gak papa, makan teratur, tidurnya banyak dan malah kamipun sempet mandi di sebuah restoran di daerah kota Batang (eh, bagi yang baru denger, memang ada lo kota yang namanya itu...B A TA N G, JAWA TENGAH) .

Kelegaan terjadi saat kami membaca sebuah tulisan yang berkesan ramah, atau untuk kali itu kami menganggapnya sebagai suatu tulisan yang menyemangati yaitu; " Selamat Datang di Kabupaten Surakarta", wah secercah kebahagiaan karena ternyata perjuangan kami sebentar lagi akan selesai muncul dengan terbacanya tulisan itu...alhamdulillahh...

Akhirnya setelah satu hari suntuk di perjalanan yang penuh keringat dan kelaparan (maklum gue tetep puasa walaupun suami dan temennya ngebatalin puasa karena mereka gak cukup kuat untuk bertahan puasa seperti gue), kami muncul juga di rumah sang mertua,tepatnya pada ETA 22 Oktober 2006 pukul 15.40( more less juga).Kesenangan kami tiba di Solo bertambah karena sebab oleh banyaknya yang mendukung perhitungan Muhammadyah disana, maka di daerah suami gue itu Lebaran ditetapkan pada tanggal 23 Oktober, satu hari lebih awal daripada perhitungan pemerintah, alhamdulillah lagi, jadi kami tidak usah berpuasa lagi di keesokan hari karena toh sudah Hari Raya..asyiiikk.

Nah, perjalanan menuju Solo sudah berakhir, kami berada disana selama satu minggu untuk kemudian menjalani perjalanan kembali ke Jakarta, dengan perjuangan yang hampir sama, apalagi sayangnya, pada waktu pulang menuju Jakarta anak gue sakit batuk, sampe ketika batuk sempet beberapa kali muntah, walau untung semua tetep bisa ditangani dengan baik. Kami pulang pada saat tanggal menunjukkan angka 31 Oktober 2006 pukul 17-an WIB, yaaah namanya juga mudik irit karena numpang mobil orang, gak nginep di motel, makanan bekal sendiri, bahkan juga gak pake ac ,jadi segala kemurahan ongkos yang didapat harus diiringi dengan sedikiiit penderitaan selama on board, dan semuanya harus diterima dengan besar jiwa.

Di Jakarta kami disambut gegap gempita oleh hujan deras berpetir plus guruh yang seolah - olah bertepuk tangan, gue pikir kala itu syukurlah akhirnya paling nggak Jakarta memperoleh air hujan setelah lama kering kerontang. Akhirnya perjalanan hilir-mudik sistem irit Jakarta - Solo pada lebaran yang lalu berhasil kami jalani tanpa kekacauan yang tak tersolusikan dengan sukses!!! Mudah - mudahan di kala kami mudik kala berikutnya kelak kami bakal mendapatkan cerita perjalanan yang lebih baik n lancar dah!AMIIIN.

Post a Comment Blogger

Trimakasih ya udah komentar..jangan nyepam !

[Kesenengan][hot][recent][3]

 
Top